Semut adalah salah satu jenis binatang yang
namanya Allah sebutkan dalam Al-Qur’an. Bahkan, salah satu nama surat dari 114 surah,
diberi nama surat An-Namal (semut), surat yang ke-27 dalam urutan mushhaf.
Begitu agungnya seekor semut,
walaupun hanya dalam dua ayat disebutkan Allah, namanya dicatat sebagai nama
sebuah surat.
Ada beberapa hal yang bisa kita contoh dari kehidupan semut diantaranya : Semut
adalah binatang yang hidup berkelompok dan bersama serta selalu bekerjasama.
Semut adalah binatang yang tidak hidup dengan pola kesendirian atau
individualisme. Semut menyadari akan kondisinya yang kecil dan lemah. Namun,
kebersamaan dan kerjasama membuatnya menjadi binatang yang tidak bisa dipandang
remah. Seekor gajahpun, jika diserang semut secara bersama akan mati
mengenaskan.
Semut, dengan kebersamaan sekalipun
fisiknya kecil, namun bisa membuat onggokan sebesar bukit.Begitulah hebatnya
pola kehidupan semut yang suka dengan kebersamaan dan saling membantu.
Semut adalah binatang yang selalu hidup damai dengan sesamanya dan tidak pernah
berkelahi. Coba lihat! Sekelompok semut yang sedang menarik makanan. Pernahkah
mereka menariknya ke arah yang berlawanan satu sama lain?. Sekelompok semut
tidak pernah bertengkar dalam memperebutkan sesuatu. Bahkan mereka saling
memberitahu jika memperoleh sesuatu. Dan ketika menarik makanan ke dalam lobang
atau sarang, mereka menunjukan pola kebersamaan. Jika yang satu menarik, maka
yang lain mendorong, begitupun sebaliknya.
Semut adalah binatang yang selalu bertegur sapa dan bersalaman ketika bertemu
dengan yang lain. Bahkan karena akrabnya, mereka saling cium pipi antara satu
dengan yang lain.
Menurut hasil pengamatan, cium pipi yang
dicontohkan semut adalah cium pipi keakraban. Di mana, mereka memulainya dari
pipi kiri kemudian pipi kanan.Begitulah sikap mulia semut yang juga mesti
dicontoh manusia. Hendaklah mereka ketika bertemu dengan yang lain, saling
tegur sapa dan memberi salam. Terlepas, apakah dia orang yang kita kenal atau
bukan.
Semut adalah binatang yang kreatif
dan selalu bergerak. Semut adalah binatang yang tidak kenal lelah, tidak suka
bermalasan dan berpangku tangan. Tidak akan ditemui seekor semut yang tidur
pulas, apalagi dalam waktu yang lama.
Semut adalah biantang yang kuat, karena seekor semut mampu menarik baban
sebesar sepuluh kali berat bobot badannya. Hal itu tentu juga mesti menjadi
contoh bagai manusia terutama umat Islam. Seorang mukmin mestilah kuat baik
fisik, akal maupun rohani.
Bukankah Rasulullah saw. pernah
bersabda bahwa “seorang mukmin yang kuat lebih utama dibandingkan mukmin yang
lemah”
Semut adalah binatang yang suka hidup teratur dan disiplin. Coba perhatikan
jika sekelompok semut sedang berjalan. Yang terlihat adalah keteraturan dan
kedisiplinan yang tinggi. Segerombolan semut akan berjalan dengan teratur,
antri, tidak saling mendahului apalagi saling injak satu sama lain. Jika semut
bisa hidup teratur, disiplin serta patuh pada aturan, lalu kanapa manusia yang
berakal tidak bisa diatur dan selalu melanggar aturan tersebut.
Filosofi hebat
semut yang bisa kita tiru :
- Never Give Up.
Pernah mencoba menghalangi jalan seekor semut? Apa yang terjadi? Si semut pasti
berusaha untuk mencari jalan lain. Kita halangi lagi jalan lain yang akan di
tempuh,dan dia tetap mencari jalan lain untuk menlanjutkan perjalanannya.
Terus-terusan kita halangi jalannya dan pasti terus-terusan pula dia mencari
jalan lain bahkan dia akan mendaki,meskipun resikonya kehilangan nyawanya.
Hikmah yang bisa kita ambil dari hal tersebut adalah bahwa seekor semut tidak
pernah menyerah terhadap halangan apapun yang menghambat atau menghalangi
tujuannya.
- TeamWork.
Kalau mau belajar kerja sama, kita harus belajar kepada semut. Jika seekor
semut menemukan makanan yang cukup besar, maka ia akan mengundang
rekan-rekannya untuk bersama-sama menggotong makanan tersebut ke gudang mereka.
Mereka akan mengerubuti makanan tersebut dari semua arah dan berusaha
membawanya bersama-sama. Jika makanan itu terlalu besar dan berat untuk
digotong bersama-sama, maka mereka akan merobek makanan tersebut menjadi
kecil-kecil dan membawa potongan yang kecil-kecil itu ke gudang sarang mereka.
Tidak ada yang menyombongkan diri karena sudah menemukan makanan tersebut.
Tidak ada juga yang membanggakan diri karena bisa membawa potongan yang lebih
besar. Bahkan jika diperjalanan ada celah besar dan dalam yang menghalani
jalannya, ternyata yang terjadi adalah ada sebagian semut mengorbankan diri
mereka dengan cara merekatkan diri menjadi jembatan hidup guna kelancaran
perkerjaan rekan-rekan semut yang lain. Tujuan mereka hanya satu, kerjasama
menyelesaikan pekerjaan besar tersebut.
The Winner selalu berfikir
mengenai kerja sama, sementara The
Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya. Untuk
membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan
keikhlasan bekerja sama.